!-- SCM Music Player http://scmplayer.net --> expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>
Tampilkan postingan dengan label IPS. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label IPS. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 September 2014

FAUNA BARAT

Fauna yang terdapat di wilayah Indonesia Barat merupakan fauna yang bertipe Asiatis atau memiliki kemiripan dengan fauna-fauna yang tedapat di benua Asia. Fauna Indonesia Barat disebut juga wilayah fauna dangkalan Sunda.
Persebaran wilayah fauna Indonesia Barat ini meliputi :
1. Pulau Sumatera dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nias, Enggano, Bangka, Belitung, Kepulauan Riau dll)
2. Pulau Jawa dan pulau-pulau kecil di sekitarnya (Nusa Kambangan, Nusa Barung, Madura, Kepulauan Seribu, Pulau Vulkan Krakatau dll)
3. Pulau Kalimantan
4. Pulau Bali
Wilayah fauna Indonesia Barat berbatasan dengan wilayah Indonesia Tengah, garis khayal yang membatasinya dinamakan Garis Wallacea.
Beberapa jenis fauna yang terdapat di wilayah fauna Indonesia Barat antara lain :
1. Jenis mamalia, meliputi gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, tikus, bajing, kijang, ajag, kelelawar, landak dan babi hutan.
Gajah - Badak - Tapir
Gajah - Badak - Tapir
Orang Utan - Harimau - Tupai
Orang Utan - Harimau - Tupai
Rusa - Kerbau - Banteng
Rusa - Kerbau - Banteng
Kelelawar Jawa - Landak - Babi Hutan
Kelelawar Jawa - Landak - Babi Hutan
2. Jenis reptil, meliputi buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling.
Buaya besar dengan panjang 4 - 5 tinggi manusia dewasa yang ditangkap penduduk.
Buaya besar dengan panjang 4 - 5 tinggi manusia dewasa yang ditangkap penduduk.
Biawak - Trenggiling - Bunglon
Biawak - Trenggiling - Bunglon
Kura-kura - Kadal - Tokek
Kura-kura - Kadal - Tokek
3. Jenis burung, meliputi burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang dan berbagai macam unggas.
Burung Hantu - Elang Jawa - Kutilang - Burung Merak
Burung Hantu - Elang Jawa - Kutilang - Burung Merak
4. Jenis serangga, misalnya kumbang Badak (kumbang Jawa)
Kumbang Badak (kumbang Jawa)
Kumbang Badak (kumbang Jawa)
5. Jenis ikan air tawar, misalnya ikan pesut (sejenis lumba-lumba air tawar di sungai Mahakam)
Pesut Mahakam - Sejenis lumba-lumba air tawar yang hidup di sungai Mahakam Kalimantan
Pesut Mahakam - Sejenis lumba-lumba air tawar yang hidup di sungai Mahakam Kalimantan

FAUNA BAGIAN TENGAH

Wilayah persebaran fauna Indonesia Tengah juga sering disebut dengan wilayah fauna Kepulauan Wallacea atau cukup fauna Wallacea saja. Selain itu juga sering disebut sebagai wilayah fauna peralihan, yaitu wilayah yang memisahkan antara wilayah fauna Indonesia Barat dengan wilayah fauna Indonesia Timur. Wilayah fauna Indonesia Tengah meliputi daerah:
  1. Pulau Sulawesi
  2. Pulau Timor
  3. Kepulauan Nusa Tenggara, seperti Flores, Sumba, Lombok Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya

Wilayah fauna Indonesia Tengah terletak diantara Garis Wallace dan Garis Webber. Garis Wallace memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Barat. Garis Webber memisahkan wilayah fauna Indonesia Tengah dengan Indonesia Timur.
Beberapa jenis fauna yang hidup di wilayah fauna Indonesia Tengah antara lain :
1. Mamalia, meliputi anoa, babi rusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang tarsius, monyet saba, kuda, sapi dan banteng.
Anoa - babirusa - monyet hitam
Anoa - babirusa - monyet hitam
Ikan Duyung - Monyet Saba - Kuskus - Tarsius
Ikan Duyung - Monyet Saba - Kuskus - Tarsius
Kuda Sumba - kuda liar di pulau Sumba
Kuda Sumba - kuda liar di pulau Sumba
2. Reptil, meliputi biawak, kura-kura, buaya, ular dan reptil raksasa khas Indonesia yaitu komodo
Komodo - Reptil raksasa asli Indonesia yang merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
Komodo - Reptil raksasa asli Indonesia yang merupakan hewan endemik yang hanya terdapat di pulau Komodo dan pulau-pulau kecil disekitarnya
3. Amfibia, meliputi katak air, katak pohon dan katak terbang
Katak Pohon - Katak Air - Katak Terbang
Katak Pohon - Katak Air - Katak Terbang
4. Berbagai macam burung, meliputi burung dewata (burung cendrawasih), maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakaktua, nuri dan merpati.
Burung Cendrawasih (burung dewata) - Maleo - Mandar - Rangkong
Burung Cendrawasih (burung dewata) - Maleo - Mandar - Rangkong
Burung Kakaktua - Burung Nuri - Burung Merpati - Burung Raja Udang
Burung Kakaktua - Burung Nuri - Burung Merpati - Burung Raja Udang

Minggu, 14 September 2014

semu matahari

MENGANALISA MENGAPA CUACA BEGITU PANAS DI BULAN OKTOBER DI PULAU JAWA

Di bulan Oktober ini kita yang berada di Indonesia merasakan betul bagaimana terik dan panas matahari bersinar pada siang hari. Cuaca begitu panas menyengat membuat keringat tak berhenti menetes dan tenggorokan cepat kering menyebabkan kita mudah haus. Tak berbeda jauh dengan kondisi tahun lalu.

Cuaca sedang sangat tidak bersahabat. Pada waktu siang hari panas bisa menyebabkan tubuh bermandi peluh ketika berada di luar. Sementara pada waktu malam ranjang pun masih terasa hangatnya...... Hahaha... Hangat makna sesungguhnya, bukan makna kiasan lho ya!!!!

Ada sebuah pertanyaan, mengapa di bulan-bulan ini cuaca begitu panas? Di bulan September hingga Oktober suhu udara mendekati atau bahkan melebihi 35° Celcius di beberapa tempat. Nyaris mendekati suhu tubuh rata-rata manusia.

Jawabnya cukup sederhana. Karena memang di bulan September dan Oktober ini matahari tepat melintas di atas wilayah Indonesia yang menurut kitab Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Sekolah Dasar (SD) yang sudah lumayan usang itu mengatakan bahwa Indonesia berada antara 6° LU - 11° LS itu.

Masih menurut buku IPA SD itu, posisi sumbu rotasi bumi ketika berevolusi atau berputar mengelilingi matahari adalah membentuk sudut 23,5°. Hal ini menyebabkan matahari akan memunculkan efek gerak semu matahari.

Gerak semu matahari adalah kedudukan peredaran matahari yang dilihat dari bumi selama sepanjang tahun. Matahari seolah-olah akan bergerak dan berubah secara periodik selama setahun. Pergeseran matahari inilah yang kemudian pada akhirnya akan menyebabkan pergantian musim di bumi. Di daerah dekat kutub akan mengalami empat musim, sementara daerah di kawasan ekuator atau dekat garis khatulistiwa umumnya memiliki empat musim. Gerak semu matahari inilah yang menyebabkan perbedaan lamanya waktu berpuasa.

Untuk lebih jelas tentang pergeseran matahari selama setahun, silahkan melihat gambar sketsa di bawah ini.


Pada tanggal 21 Maret dan 23 September matahari akan melintas tepat di atas garis khatulistiwa. Sementara itu pada tanggal 21 Juni matahari akan melintas di garis balik utara matahari, atau koordinat 23.5° LU. Serta pada tanggal 22 Desember matahari akan melintas tepat di atas garis balik selatan matahari pada koordinat 23.5° LS.

Dinamakan garis balik matahari atau titik balik matahari karena disitu adalah posisi maksimal matahari ketika bumi juga mengalami kemiringan paling maksimal. Pada 21 Juni belahan bumi utara akan condong ke arah matahari. Sementara pada 22 Desember belahan bumi selatan yang akan condong ke arah matahari.

Nah, sekarang dengan menggunakan perhitungan matematika sederhana kita akan mencoba menghitung besarnya sudut kemiringan sumbu rotasi bumi relatif terhadap bidang orbit bumi. Sudut kemiringan ini dinamakan dengan sudut deklinasi matahari. Melalui perhitungan ini nantinya kita bisa menghitung kapan periode matahari akan melintasi wilayah pulau Jawa.

Kita asumsikan bahwa gerak semu matahari ini bergerak sesuai dengan grafik sinusoidal yang bergerak naik turun. Mengapa?? Karena pergerakan semu matahari ini identik dengan percobaan fisika tentang gerak ayunan tali atau pendulum. Didapatkan bahwa posisi relatif pendulum pada bidang datar dengan waktu adalah membentuk grafik sinusoidal. Lebih jelasnya lihat kembali sketsa atau grafik gerak semu matahari pada gambar pertama di atas.

Selanjutnya kita gunakan sumbu x (absis) sebagai hari dan sumbu y (ordinat) sebagai kedudukan koordinat lintang. Dibawah ini adalah sketsa untuk memperjelas perhitungan kita nantinya.


Beruntung sekali kita memperoleh data yang sungguh identik dengan grafik sinus. Selisih waktu antara 22 Desember dan 23 September adalah tepat 90 hari! Karena grafik sinus akan mencapai puncak pada sudut 90°, dimana sin90°=1, maka satu hari melambangkan 1° pada sumbu x.

Sumbu y melambangkan koordinat lintang. Karena titik puncak grafik sinus berada pada 23.5 maka rumus awal grafik sinusnya  y = sin x  akan berubah menjadi  y = 23.5 . sin x 


Seperti kita ketahui bersama di pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) waktu SD atau dengan melihat peta pulau Jawa, kita bisa melihat posisi pulau Jawa terhadap koordinat lintang. Pulau Jawa terletak pada 6° LS - 8.5° LS.

Nah disini kita akan mencoba menghitung pada hari apa sajakah matahari itu melintas persis di atas wilayah pulau Jawa. Rumus  y = 23.5 . sin x  akan diubah menjadi  x = arc sin (y/23.5) 


Dari perhitungan didapatkan bahwa matahari akan tepat melintas di atas pulau Jawa pada 15-21 hari setelah tanggal 23 September. Ini ekuivalen dengan tanggal 8-14 Oktober!

Inilah penyebabnya mengapa pada minggu-minggu ini cuaca begitu panas di pulau Jawa! Ya! Karena dalam rentang waktu 8-14 Oktober ini matahari benar-benar berada tepat di atas kita.

Ada jawaban lain? Atau ingin menambahi apa yang telah saya tulis asal-asalan di blog biru ini. Atau ada yang memiliki cara perhitungan lain.... Menggunakan perhitungan lain yang lebih tepat atau lebih unik misalnya pake primbon atau yang lain hahahaha.... Silahkan berbagi disini.....

NB: Nah dengan perhitungan seperti di atas, maka akan didapatkan tabel sudut deklinasi matahari seperti pada tabel di bawah ini.

TanggalDeklinasi Matahari (dalam derajat)
1 Januari23.02° LS
1 Februari17.18° LS
1 Maret07.72° LS
21 Maret
1 April04.40° LU
1 Mei14.97° LU
1 Juni22.00° LU
21 Juni23.50° LU
1 Juli23.12° LU
1 Agustus18.10° LU
1 September08.40° LU
21 September
1 Oktober 03.03° LS
1 November14.30° LS
1 Desember21.73° LS
22 Desember23.50° LS

Jumat, 05 September 2014

INDONESIA



Pengaruh Letak Gografis Dan Astronomis IndonesiA
Letak Astronomis
Indonesia jika dilihat atau diukur dengan garis lintang dan garis bujur terletak pada 6°LU hingga 11°LS serta dari barat ke timur antara 95° BT hingga 141° BT, letak stronomis indonesia tersebut dapat dikatakan bahwa indonesia memiliki iklim tropis karena indonesia dilewatis garis lintang 0’, kota di indonesia yang terlewati garis 0’ tepat adalah kota pontianak disana ada sebuah tugu lintang 0’. Dengan terbentangnya indonesia berdasarkan bujur yakni dari 95’ BT sampai  141’ BT dapat dijelaskan bahwa indonesia memiliki 3 bagian waktu yang kita kenal dengan (WIT,WITA,WIB) dimana perbedaan waktu tersebut berselisih satu jam dan 2 jam jika dari WIT ke WIB.

Dengan letak indonesia berdasarkan garis bujur dan garis lintang membuat indonesia memiliki kondisi sebagai berikut:
  1. Matahari bersinar terus menerus sepanjang tahun.
  2. Penguapan tinggi, sehingga kelembapan juga tinggi.
  3. Memiliki curah hujan yang relatif tinggi.
  4. Memiliki wilayah hutan hujan tropis yang cukup lebat.
  5. Memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau sebagai akibat pergerakan angin monsun.

Pada tanggal 23 Maret, posisi matahari tepat di atas khatulistiwa (0°), kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Utara, hingga pada tanggal 21 Juni, matahari seolah-olah berada agak condong di Utara, yaitu di titik balik Utara. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Selatan, hingga pada tanggal 23 September, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa, kemudian matahari seolah-olah bergeser ke arah Selatan, hingga pada tanggal 22 Desember, matahari seolah-olah berada agak condong di Selatan, yaitu di titik balik Selatan. Pergerakan matahari seolah-olah terus terjadi, seiring dengan berjalannya waktu, matahari kembali bergeser ke Utara, hingga pada tanggal 23 Maret, matahari kembali tepat di atas khatulistiwa. Kondisi ini berjalan terus menerus sepanjang waktu. Peristiwa tersebut akan berpengaruh terhadap kondisi kelembapan dan tekanan udara di Indonesia.

Angin MusonTimur  (April – Oktober) menyebabkan terjadinya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.
Saat matahari banyak berada di wilayah belahan bumi Utara (Maret - September), maka di daerah Utara (kawasan Benua Asia) akan mengalami pemanasan maksimal. Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan tinggi (Benua Australia) ke daerah bertekanan rendah (Benua Asia). Gerakan udara ini menimbulkan angin MusonTimur terutama bertiup antara bulan April - Oktober. Hal ini menyebabkan terjadinya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia.

Angin monsun Barat (Oktober – April). menyebabkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.
Saat kedudukan matahari berada di wilayah bumi bagian Selatan (September - Maret), maka di daerah Selatan (Benua Australia) akan mengalami pemanasan yang maksimal. Kondisi ini menyebabkan angin berembus dari daerah bertekanan maksimum (Benua Asia) ke daerah bertekanan minimum (Benua Australia). Gerakan udara ini menimbulkan angin yang disebut angin monsun Barat.  Angin monsun Barat bergerak sekitar bulan Oktober - April. memiliki kandungan uap air yang cukup besar dan mendatangkan musim hujan bagi sebagian besar wilayah Indonesia.

Letak Geografis
Indonesia jika dilihat dari letak geografis adalah suatu letak yang berada diantara 2 wilayah yang berbeda, dan indonesia secara gografis terletak pada:
  1. Indonesia terletak diantara 2 benua besar yaitu, benua asia dan benua australia.
  2. Indonesia juga terletak diantara dua samudra besar  yaitu samudra hindia dan samudra pasifik.

Letak geografis indonesia tersebut membuat indonesia memiliki kans untuk sering dilalui jalur perdagangan internasional karena letaknya yang sangat strategis dan sangat berpotensi karena berada pada persilangan antara samudara besar dan 2 benua.

Letak geologis
Letak geologis adalah letak suatu wilayah berdasarkan susunan batuan yang ada pada bumi.
Letak geologis wilayah Indonesia adalah sebagai berikut.
  1. Indonesia merupakan bagian dari dua buah rangkaian pegunungan besar di dunia, yaitu rangkaian Pengunungan Mediteran dan rangkaian Pegunungan Sirkum Pasifik.
  2. Indonesia terletak pada pertemuan lempeng litosfer, yaitu lempeng Indonesia – Australia yang bertumbukan dengan lempeng Asia.
  3. Indonesia terletak pada tiga daerah dangkalan, yaitu Dangkalan Sunda, Dangkalan Sahul dan Daerah Laut pertengahan Australia Asiatis.

Letak geologis inilah yang menyebabkan wilayah Indonesia banyak dijumpai gunung berapi, sehingga banyak wilayah di Indonesia yang kesuburannya cukup tinggi.
Namun perlu disadari pula bahwa letak geologis yang demikian itu menyebabkan wilayah Indonesia rawan dengan bencana alam seperti gunung meletus dan gempa bumi.