KATA
SAMBUNG (KONJUNGSI)
Kata
sambung atau penghubung (konjungsi) adalah kata yang bertugas menghubungkan dua
kalimat menjadi satu kalimat yang utuh.
Contoh:
1.Ibu membeli sayur , ikan.
Ibu membeli sayur dan ikan.
2.Badar bekerja sampai malam, badannya
pegal- pegal.
Badar bekerja sampai malam hingga badannnya pegal-pegal.
A.Jenis-Jenis Kata Sambung
Berdasarkan
sifat-sifat hubungan yang dilakukan oleh kata penghubung, kata sambung dapat
dibagimenjadi beberapa macam:
1.
Menyatakan gabunngan/ penambahan,
misalnya: dan, serta, lagi, lagi pula, juga,.
2.
Menyatakan pilihan, misalnya: atau, baik…maupun…..
3.
Menyatakan waktu, misalnya; waktu, bila, ketika, tatkala, sedang, baru,
sambil.
4.
Menyatakn sebab/akibat, misalnya:karena, oleh karena itu, sebab, maka,
sehingga, akibatnya.
5.
Menyatatakan tujuan/maksud, misalnya: agar, supaya, untuk, demi, dengan
demikian.
6.
Menyatakan penentangan/ perlawanan, misalnya: tetapi, namun, melainkan,
sedangkan.
7.
Menyatakan pengandaian, misalnya:seandainya, andaikata, andaikan.
8.
Menyatakan syarat, misalnya: asal, asalkan, jika, apabila.
9.
Menyatakan kesertaan, misalnya: bersama, dengan, beserta.
10.Menyatakan penguatan/ konsesif,
misalnya: walaupun, meskipun, sungguhpun, padahal.
11.Menyatakan perbandingan pemiripan,
misalnya: seperti, sebagai, bagaikan, ibarat, laksana, bak.
12.Menyatakan peningkatan,misalnya:
makin, semakin, makin…,makin,kian…kian.
13.Menyatakn penjelasan, misalnya:
adalah, ialah, yaitu, yakni, bahwa.
14.Menyatakan pesinambungan/ urutan,
misalnya: mula-mula…., akhirnya....,setelah itu….
Catatan :
Untuk
menentukan perbedaan jenis kata sambug, kata depan, kata keterangan, dan
sebagainya kadang-kadang agak sulit. Hal ini karena belum ada batas tertentu
untuk menentukan jenis-jenis kata tersebut.
Perhatikan beda kata sambung dengan kata
depan berikut!
- Ibu memotong sayur dengan pisau.
(dengan = kata depan)
- Ibu pergi dengan adik. (dengan = kata
smbung)
Kata Sambung Koleratif (Hubungan)
Knjungsi
koleratif adalah konjungsi yang menghubungkan duat kata, frase, atau klausa dan
hubungan kedua unsure itu memiliki derajat yang sama. Penggunaan konjungsi
koleratif menghasilkan kalimat koleratif. Kalimat koleratif umumnya berupa
kalimat majemuk.
contoh
|
Pemakaian
|
1. tidak hanya….tetapi juga…..
2. bukan…..,melainkan……
3. bukan hanya….., tetapi juga
4.makin…makin…
5. jangankan…pun…
6.baik…maupun….
7. demikian (rupa)…sehinngga
8.apa(kah)…atau…
9. entah…entah…
|
Kita tidak harus setuju, tetapi juga
kita harus patuh.
Bukan Bibi yang memasak nasi,
Bukan hanya tas yang dicuri, tetapi
juga dompet diambilnya.
Makin besar pohon itu, makin rimbun
daunnya.
Jangankan orang lain, orang tuanya pun
tidak dihormati.
Baik disertai ayah maupun ibu, adik
tetap tidak mau pergi.
Mobil itu larinya demikian cepatnya
sehingga sangat sukar untuk dipotret.
Apa(kah) Anda setuju atau tidak, kami
akan jalan terus.
Entah disetujui entah tidak, dia tetap
mengusulkan gagasan itu.
|
KATA ULANG (REDUPLIKASI)
A.Jenis-Jenis Kata Ulang
Dalam
bahasa Indonesia, kata ulang terbagi ke dalam emat jenis, yaitu
1.
Perulangan ini disebut juga perulangan utuh atau dwilingga. Perulangan
utuh ada dua macam.
Pertama, perulangan terhadap kata dasar.
Contoh :
rumah→ rumah-rumah
lari
→ lari-lari
pagi
→ pagi-pagi
merah→
merah-merah
Kedua, perulangan terhadap kata berimbuhan.
Contoh :
Perumahan → perumahan-perumahan
Pelari → pelari-pelari
Kekuasaan → kekuasaan-kekusaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar